Kisah Penjual Bunga di Gerbang Makam Pahlawan Tuban: Rezeki Mengalir di Idul Adha

07 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Di tengah riuhnya perayaan Idul Adha, di saat sebagian besar orang menikmati libur panjang bersama keluarga, ada sekelompok orang yang justru sibuk menata dagangan mereka. Di gerbang Makam Pahlawan Tuban, deretan penjual bunga bermunculan, memanfaatkan tradisi ziarah dan nyekar yang jadi kebiasaan banyak warga setiap kali hari besar tiba.

Biasanya, para penjual bunga ini hanya tampak pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat Wage, Pahing, atau Kliwon. Tapi kali ini berbeda. Sejak pagi, lapak-lapak bunga mulai ramai. Tangan-tangan cekatan sibuk menata kantong berisi bunga mawar, hingga kenanga, diselingi tawar-menawar hangat antara pembeli dan penjual.

Salah satunya adalah Bu Umi, warga Desa Mulung, Kecamatan Merakurak. Ia sudah sekitar tiga tahun menjual bunga di tempat ini. “Kalau saya jualan di sini sudah tiga tahunan, Dik. Dulu malah saya yang pertama. Sekarang makin banyak yang ikut,” ujarnya dengan nada santai, ditemui di lapaknya yang sederhana.

Menurut dia, hari-hari biasa seperti malam Jumat biasanya bisa menghasilkan sekitar Rp150.000 hingga Rp250.000. Tapi kalau momen seperti Idul Adha, penghasilannya bisa naik sampai tiga kali lipat.

“Kalau pas hari raya ya bisa tiga kali lipat, Alhamdulillah,” katanya saat ditemui Jurnal Papar, Jumat, 6 Juni 2025.

Ia menyebut momen seperti ini sebagai rezeki. Tak bisa diprediksi, tapi selalu dinanti. “Namanya jualan, kadang sepi, kadang ramai. Tapi kalau pas rame gini, ya seneng. Laris, banyak yang beli, suasananya juga hidup,” tambahnya.

Idul Adha selalu jadi waktu yang spesial. Baik bagi mereka yang menunaikan ibadah kurban, maupun orang-orang seperti Bu Umi, yang menemukan keberkahan di pinggir jalan.  ***