Siswa SMP Tuban Keluhkan Makanan Gratis: ‘Nasinya Kayak Bubur

17 June, 2025

JURNAL PAPAR, TUBAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi pelajar mulai menuai sorotan. Sejumlah siswa SMP di Kabupaten Tuban menyampaikan keluhan terkait kualitas, porsi, dan ketidakkonsistenan menu yang mereka terima setiap hari.

Di SMPN 1 Tuban, beberapa siswa menilai makanan yang dibagikan terasa hambar dan porsinya tidak merata antar siswa. Keluhan tersebut datang langsung dari siswi kelas 7, Syaluna Noya. Ia menyebut nasi yang kadang terlalu lembek seperti bubur, sayur yang terlalu terasa pahit, serta porsi yang tidak menentu.

"Makanannya kadang hambar, sayurnya kerasa banget, nasinya kadang juga berair kaya bubur. Porsinya juga beda, kadang aku dapat banyak, temenku lebih sedikit," ujarnya, Selasa (17/6/2025).

Syaluna menambahkan bahwa porsi makan seharusnya mempertimbangkan perbedaan kebutuhan antara siswa laki-laki dan perempuan. Ia menilai porsi untuk perempuan sudah cukup, namun bagi laki-laki yang cenderung lebih aktif secara fisik, porsi tersebut kurang memadai.

Keluhan lain datang dari Putri Ainul Fajria, teman sekelas Syaluna. Ia menyoroti ketidakkonsistenan dalam penyajian menu. Dalam seminggu, susu hanya dibagikan satu kali, yakni setiap Senin. Sementara Selasa hingga Jumat, siswa tidak lagi mendapatkan minuman tambahan tersebut.

"Harapannya, kita dikasih susu setiap hari, nggak cuma Senin aja. Terus buahnya juga lebih bervariasi," ungkap Putri.

Meski begitu, para siswa tetap mengapresiasi keberadaan program ini. Mereka menyebut menu pada hari pertama sebagai yang terbaik dan paling sesuai dengan selera anak-anak. Menu tersebut terdiri dari ayam kentucky, capcay, susu, dan irisan semangka.

"Pas hari pertama itu ada ayam kentucky, capcay, susu, dan semangka satu iris. Itu menu yang aku suka banget," kata Dian Arini, siswa kelas 7 lainnya dengan penuh antusias.

Program MBG di Tuban telah berlangsung selama satu pekan dan menyasar seluruh jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Meski menuai manfaat, pelaksanaan program ini dinilai masih memerlukan evaluasi, terutama dalam hal standar porsi, kualitas makanan, dan konsistensi penyajian.

Pemerintah daerah diharapkan segera merespons masukan para siswa agar tujuan utama program MBG yaitu menciptakan generasi sehat dan cerdas dapat benar-benar tercapai.