Banyak Kabel PJU di Tuban Dicuri, Merak Urak Paling Rawan!

18 June, 2025

JURNAL PAPAR, TUBAN — Kasus pencurian kabel Penerangan Jalan Umum (PJU) kembali marak terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Tuban. Kepala Bidang PJU Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban, Slamet Hariyanto, menyebut praktik pencurian ini telah berlangsung sejak tahun 2023.

“Pencurian seperti ini sudah berlangsung lama. Dulu tahun 2023, yang paling sering hilang itu box alatnya, jadi di dalamnya ada alat-alat penyalur listrik, itu yang dicuri,” ujar Slamet saat dikonfirmasi pada Selasa, 17 Juni 2025.

Menurutnya, dampak dari pencurian kabel ini sangat nyata dirasakan oleh masyarakat. Banyak titik PJU yang padam total, membuat ruas jalan menjadi gelap gulita di malam hari dan meningkatkan risiko kecelakaan serta tindak kejahatan.

“Kemarin itu yang paling baru di Merakurak, 180 meter kurang lebih,” ungkapnya lagi.

Berdasarkan data DLHP Tuban, total panjang kabel twist yang hilang akibat pencurian kurang lebih 5.165 meter, dengan estimasi kerugian sekitar Rp65 juta selama periode 2024–2025.

Untuk menanggulangi persoalan ini, Bidang PJU DLHP berencana melakukan pengecekan rutin dan memperkuat koordinasi dengan pemerintahan desa serta pemangku wilayah.

“Solusinya, selain pengecekan berkala, kita juga tingkatkan koordinasi dengan desa-desa dan pemangku wilayah agar ada pengawasan bersama,” tegasnya.

Peta pencurian kabel PJU di Tuban menunjukkan persebaran yang cukup luas. Di Kecamatan Kerek, pencurian terjadi di Desa Karanglo dan Mliwang. Wilayah perbatasan Kecamatan Semanding dan Grabagan turut terdampak, terutama di ruas jalan Tlogonongko–Gesikan.

Sementara itu, Kecamatan Merakurak menjadi salah satu titik paling rawan, dengan dua lokasi utama yang kerap disasar: ruas jalan Koro–Montong dan Koro–Karanglo. Kecamatan Montong mencatat kehilangan kabel di dua desa, yaitu Nguluhan dan Jetak. Di Kecamatan Jenu, kerusakan jaringan ditemukan di enam titik di Desa Tasikharjo.

Situasi ini tentu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Ares, seorang mahasiswa asal Tuban yang sering melintasi jalur Koro saat malam hari, turut menyampaikan keluhannya. “Jalan itu kan sepi, kalau lewat sana malam-malam terus gelap ya takut,” ucapnya.

Slamet menutup pernyataannya dengan harapan agar masyarakat ikut menjaga fasilitas publik. “Kami harap ada kesadaran bersama. Penerangan jalan ini kebutuhan publik, kalau dicuri terus, masyarakat sendiri yang paling dirugikan,” pungkasnya. **