
PAPAR, TUBAN – Angka stunting di Kabupaten Tuban anjlok tajam dalam waktu satu tahun terakhir. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di wilayah berjuluk Bumi Wali ini merosot dari 17,8% pada 2023 menjadi hanya 11,3% di tahun 2024. Penurunan sebesar 6,5 persen ini tak hanya melampaui target nasional yang dipatok sebesar 14%, tetapi juga menempatkan Tuban sebagai salah satu kabupaten dengan penanganan stunting terbaik di Jawa Timur.
Keberhasilan tersebut tidak berdiri sendiri. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyebut kolaborasi lintas sektor sebagai faktor utama di balik capaian ini.
“Alhamdulillah, ini hasil dari kerja hebat bersama. Tapi perjuangan belum selesai. Kita harus terus menjaga momentum ini dan memperkuat pencegahan sejak dini,” ujar Esti, Rabu (28/5).
Menurut Esti, Pemkab Tuban tidak hanya mengandalkan intervensi gizi langsung, tetapi juga menggarap program dari hulu, seperti edukasi gizi bagi remaja, calon pengantin, ibu hamil hingga balita. Intervensi struktural pun dilakukan melalui peningkatan kualitas sanitasi lingkungan, termasuk deklarasi Tuban sebagai kabupaten Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil nyata dari sinergi berbagai pemangku kepentingan di semua lini.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penurunan stunting ini adalah hasil dari kolaborasi luar biasa lintas sektor, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Semua patut mendapat apresiasi,” tegas pria yang akrab disapa Mas Lindra.
Ia menyebut, keberhasilan menurunkan stunting tidak hanya bergantung pada distribusi makanan bergizi, tetapi juga pola asuh anak, edukasi kesehatan masyarakat, hingga lingkungan tempat tinggal yang sehat dan aman.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Tim TPPS, OPD terkait, para camat, kepala desa, PKK, tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen yang bergerak dari hulu ke hilir. Ini kerja kolaboratif yang nyata, dan harus terus kita jaga,” tambahnya.
Sebagai pembanding, prevalensi stunting nasional pada 2024 berada di angka 19,8%, turun dari 21,5% pada tahun sebelumnya. Di Jawa Timur, tren penurunan juga terjadi, dari 19,2% menjadi 14,7%. Namun, angka Tuban yang mencapai 11,3% menjadi sorotan karena berada jauh di bawah rata-rata provinsi maupun nasional.
Pemerintah Kabupaten Tuban menegaskan komitmennya untuk terus melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, sebagai fondasi mencetak generasi masa depan yang lebih sehat, kuat, dan bebas stunting.
Tag
Berita Terkait

Penjelajah Belanda Ungkap Tradisi Ksatria “Senenan” di Tuban, Warganet Soroti Minimnya Dokumentasi

Ugal-ugalan! Super Car Porsche Seruduk Toyota Rush di Tol Sidoarjo, Polisi: Pengemudinya Cewek

Mantan Aktivis Dinilai Khianati Reformasi, Peringatan 27 Tahun Reformasi Diwarnai Kritik Tajam

Baru Sebulan Ngekos, Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik

Kapok! Oknum Pendekar Silat Berulah di Soko, Langsung Dibekuk Jatanras Satreskrim Polres Tuban

Angka Stunting di Tuban Turun dan Lampaui Target Nasional, Begini Reaksi Bupati Mas Lindra

Awas, Penipuan Berkedok Pejabat Pemkab Tuban Gentayangan! Ini Nomor WhatsApp yang Dipakai

Tiduri Anak di Bawah Umur Berulang Kali, Pria asal Gresik ini Meringkuk di Tahanan Polisi

Gresik Utara Dilanda Banjir, Ketua DPRD: Mitigasi Bencana, Pembangunan Tanggul dan Edukasi Petani

Pemberangkatan Jamaah Haji 2025, Sejumlah Jalan di Tuban Ditutup Sementara, Ini Daftar Lokasinya

Empat Hari Melarikan Diri, Pelaku Pembacok Tetangga di Menganti Gresik Serahkan Diri ke Polisi

Hujan Lebat dan Puting Beliung! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Tuban 18–27 Mei 2025

Langgar Jam Operasional, Satlantas Polres Gresik menerbitkan 32 surat tilang Truk Angkutan Barang

Dukung Asta Cita Prabowo, Polda Jatim Tangkap 2.307 Pelaku Premanisme Hanya Dalam Waktu 14 Hari

Merasa tak Dihargai, Anak di Tuban Kepruk Ayah Kandungnya dengan Batu, Begini Pengakuan Tersangka
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru








































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.