2.025 Penari Bojonegoro Pecahkan Rekor MURI di Puncak Hari Koperasi ke-78

18 July, 2025

JURNAL PAPAR, BOJONEGORO – Suasana Stadion Letjen H. Soedirman berubah menjadi lautan merah putih, Kamis 17 Juli 2025 saat 2.025 pelajar dari seluruh penjuru Bojonegoro menari dalam formasi megah, mempersembahkan Tari Api Kayangan Merah Putih.

Momen ini menandai puncak peringatan Hari Koperasi ke-78 Provinsi Jawa Timur, sekaligus mencetak rekor dunia versi Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Tarian kolosal ini melibatkan siswa-siswi dari 106 sekolah tingkat SMP hingga SMA/SMK/MA , serta lima perwakilan sanggar seni. Gerakan mereka dinamis, penuh makna. Kain merah menyala yang dikibarkan bukan sekadar properti, tapi simbol semangat kebangsaan. Para penari putra tampil gagah mengenakan udheng Samin dan membawa pedang serta keris, memperkuat narasi kearifan lokal khas Bojonegoro.

“Tari Api Kayangan Merah Putih resmi tercatat sebagai rekor dunia ke-12.274 versi MURI,” ujar Sri Widiati, perwakilan MURI.

“Ini bukan hanya rekor nasional, tapi rekor tingkat dunia yang menegaskan kekuatan budaya dan kebersamaan masyarakat Bojonegoro." Tanbahnya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara ini menyebut Hari Koperasi sebagai tonggak penguatan ekonomi kerakyatan.

"Hari koperasi adalah hari penguatan. Ditambah kebijakan Presiden tentang koperasi desa dan kelurahan Merah Putih, ini jadi energi kolektif,” ucapnya.

“Jatim juga jadi provinsi tercepat dalam legalisasi badan hukum koperasi, berkat kerja notaris yang tak kenal hari libur.” tegasnya

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi turut menyampaikan harapannya agar koperasi Merah Putih menjadi ujung tombak distribusi ekonomi berbasis rakyat.

“Subsidi pada hakikatnya milik rakyat. Maka saluran distribusinya juga harus milik rakyat, yakni koperasi,” tegasnya.

“Kami targetkan akhir tahun ini, lebih dari 80 ribu koperasi Merah Putih sudah aktif beroperasi.” tambahnya

Rangkaian acara peringatan juga dimeriahkan oleh 190 stan UMKM dan apel 100 peserta dari berbagai unsur koperasi, termasuk jajaran Dinas Koperasi Bojonegoro. Semua menunjukkan geliat nyata ekonomi lokal berbasis komunitas.

Bupati Bojonegoro, H. Setyo Wahono, S.E., mengangkat pentingnya koperasi dalam mendukung ketahanan daerah, khususnya menghadapi tantangan seperti banjir dan kebutuhan pertanian.

“Kami berharap koperasi bisa bersinergi dengan potensi yang ada di Bojonegoro,” ucapnya.

“Saat ini ada 1.214 koperasi aktif dan 430 koperasi Merah Putih di Bojonegoro. Jelasnya

Perayaan ini tak hanya mencerminkan kemeriahan sebuah hari besar. Ia menjadi bukti konkret bahwa koperasi bukan sekadar konsep, melainkan kekuatan sosial yang mampu menghimpun ribuan langkah menjadi satu denyut perubahan. Di tanah Bojonegoro, koperasi dan budaya berdiri berdampingan, menyulut semangat yang siap menyala lebih terang. ***