Tiga Taktik Kunci Chelsea saat Bungkam PSG 3-0 di Final Piala Dunia Antarklub 2025

15 July, 2025

JURNAL PAPAR - Chelsea berhasil jadi juara Piala Dunia Antarklub 2025 setelah kalahkan PSG dengan skor akhir 3-0.

Kesuksesan Chelsea bungkam dominasi PSG jadi sorotan setelah tampil luar biasa selama 90 menit pada partai final Piala Dunia Antarklub 2025.

Final Piala Dunia Antarklub 2025 yang pertemukan Chelsea vs PSG terjadi pada Senin, 14 Juli 2025 dini hari WIB di MetLife Stadium, New York New Jersey, Amerika Serikat.

Skor akhir 3-0 pada laga final tersebut jadi bukti taktik kelas wahid dari Enzo Maresca saat hadapi Luis Enrique yang baru saja menyabet gelar Liga Champions.

Hadapi PSG yang sedang dalam top perform jadi sebuah tantangan tersendiri bagi The Blues.

Meski Reece James sebelum laga telah meyakini akan memenangkan pertandingan.

Tangan dingin Enzo Maresca dalam meracik strategi sempurna saat tumbangkan jawara Liga Champions patut diacungi jempol.

Menggunakan tiga taktik kunci dengan dibarengi performa Cole Palmer yang sedang on fire jadi kolaborasi apik saat lawan Les Parisiens.

Berikut tiga taktik kunci Chelsea saat kalahkan PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025:

Chelsea Sukses Netralisir Lini Depan PSG

Chelsea menerapkan strategi gegenpress agresif setiap kali kehilangan penguasaan bola di area tinggi, dan langsung turun ke formasi lima bek saat PSG melancarkan serangan.

Dibutuhkan kekompakan dan konsentrasi tinggi bagi Chelsea untuk menghadapi dan melumpuhkan lini serang yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik saat ini.

The Blues tidak pernah membiarkan Desire Doue, Ousmane Dembele, dan Khvicha Kvaratskhelia mendapatkan ruang gerak bebas.

Mematahkan daya gedor PSG dengan bertahan secara kolektif untuk menutup ruang dan mengurangi kecepatan eksplosif khas racikan Luis Enrique di sisi lapangan.

Selain itu, bek kanan Achraf Hakimi dan bek kiri Nuno Mendes gagal menunjukkan pengaruh besar yang sebelumnya membuat mereka menjadi ancaman dari sisi sayap sepanjang Piala Dunia Antarklub 2025.

Caicedo dan James Kuasai Lini Tengah

Dilansir dari FIFA, Enzo Maresca menyebut bahwa Chelsea memenangkan laga dalam 10 menit pertama berkat tempo tinggi yang mereka terapkan.

Tanpa diragukan, kemampuan mereka merebut bola dan tampil nyaman saat menguasai bola meskipun mendapat tekanan dari PSG merupakan perkembangan mencolok sejak awal pertandingan.

Maresca secara cermat menempatkan Reece James yang biasanya bermain sebagai bek kanan digeser untuk mengisi sektor tengah guna membentuk duet bersama Caicedo.

Duet Reece James serta Moises Caicedo ternyata berhasil dan menjadi penghalang kokoh yang terlalu sulit untuk ditembus PSG

Keduanya berdiri kokoh di belakang posisi Enzo Fernandez dan membuat Vitinha, jenderal lapangan tengah PSG, tidak leluasa memainkan bola dan lebih sering mengalirkan umpan ke samping saat Caicedo berada di dekatnya.

Minimnya umpan vertikal dari Vitinha untuk membangun serangan menjadikan daya gedor PSG berkurang.

Hal itu berawal dari solidnya peran Caicedo dan James yang menutup jalur distribusi di sepertiga tengah lapangan.

Fabian Ruiz dan Joao Neves juga tak mampu bermain nyaman. Satu momen, Neves bahkan memperlihatkan rasa frustrasinya dengan menarik rambut Marc Cucurella hingga mendapat kartu merah pada menit ke-85.

Lewati High Pressing PSG dengan Long Ball

Dengan lini tengah yang padat dan ruang yang semakin sempit akibat garis pertahanan tinggi, tim yang mampu memanfaatkan bola-bola atas dengan efektif jelas akan memiliki keunggulan.

Chelsea menemukan celah tersebut lewat dua umpan panjang yang berbuah dua gol cepat dan menjadi kunci penguasaan mereka atas jalannya final.

Chelsea membuka skor pada menit ke-22 saat Sanchez mengirim bola lambung ke sisi kanan menuju Malo Gusto, yang memanfaatkan terpelesetnya Mendes. 

Malo Gusto lantas berlari bebas ke area PSG untuk memberikan assist matang kepada Palmer. Cole Palmer dengan tenang menyelesaikan peluang tersebut untuk membawa The Blues unggul 1-0.

Umpan panjang melambung dari Levi Colwill di sisi kanan menjadi awal dari gol kedua Chelsea.

Bek tengah itu dengan cermat mengirim chip kaki kanan ke jalur lari Cole Palmer, yang meneruskannya ke dalam kotak penalti dan mengelabui Vitinha serta bek tengah Lucas Beraldo. Menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-30.

Keberhasilan Chelsea dalam memanfaatkan celah di belakang lini belakang PSG membuktikan bahwa The Blues mampu menghukum skuad asuhan Luis Enrique dalam duel tekanan tinggi dan garis pertahanan tinggi.